» » Dewan Gereja Vanuatu, Perwakilan Pemerintah Vanuatu Mendukung Penuh Kemerdekaan West Papua

Dewan Gereja Vanuatu, Perwakilan Pemerintah Vanuatu Mendukung Penuh Kemerdekaan West Papua

Semua hasil karya yang dimuat di situs ini baik berupa teks, gambar dan suara serta segala bentuk grafis (selain yang berkode IST) menjadi hak cipta Watikam Crew
burukTerbaik
Vanuatu (KOMUNITAS-PAPUA news) -  Pastor Alain Nafuki, anggota Dewan Gereja Vanuatu, telah ditunjuk oleh Kelompok Pembebasan Papua di Pasific menjadi Ketua dari sebuah Komite yang bertugas mengorganisir Konferensi Kelompok-Kelompok Pembebasan Papua yang akan diselenggarakan di Port Villa, Vanuatu, bulan Agustus mendatang.

Tujuan pertemuan ini adalah agar berbagai Kelompok Pembebasan Papua mendiskusikan dan mengatur aplikasi keanggotaan Papua Barat di Melanesia Spearhead Group secara terpadu.,kata Pastor Nafuki, melalui surat elektronik yang diterima Jubi, Senin (15/7) sore, sebagaimana dilaporkan Jubi online

Dewan Gereja Vanuatu, Perwakilan Pemerintah Vanuatu, kata Pastor Nafuki akan terlibat dalam mengorganisir konferensi ini yang dijadwalkan berlangsung pada tanggal 27-30 Agustus
Ada beberapa kelompok pembebasan Papua diundang, tetapi Chief (tetua adat) Vanuatu akan memfasilitasi proses rekonsiliasi Melanesia, tambah Pastor Nafuki.

Pastor Nafuki menegaskan, jika kelompok Papua ini datang ke Vanuatu maka rakyat Vanuatu akan memberikan jalan bagi kelompok-kelompok (faksi) untuk berdamai. Vanuatu juga akan melayani dan membantu setiap proses unifikasi jika itu diperlukan.
Andy Ayamiseba, perwakilan West Papua National Coalition for Liberation (WPNCL) di Vanuatu membenarkan rencana rekonsiliasi ini.

Pemerintah Vanuatu akan mengundang 3 faksi besar WPNCL, NRFPB dan KNPB/Free West Papua Campaign untuk membentuk suatu organisasi payung untuk mengajukan permohonan baru ke kata Andy Ayamiseba kepada Jubi.

Seperti diketahui, pada akhir bulan Juni lalu, Melanesia Spearhead Groups (MSG) telah menolak permohonan keanggotaan yang diajukan oleh WPNCL. Namun pada saat yang sama, para pemimpin MSG ini meminta Papua Barat untuk mengajukan aplikasi keanggotaan yang baru melalui satu organisasi payung dan dilakukan secara terpadu.

Kelompok – kelompok perjuang Papua selalu berjuang secara-sendiri-sendiri, sehingga dengan mudah disusupi oleh Intelejen Indonesia. Malah Nick Messet  terlebih dahulu bertekuk lutut dibawah  pemerintah Indonesia dan telah ditipu untuk  mengikuti  PEMILU Indonesia sebagai calon legislative yang gagal.
Begitu pula dengan “pencipta”  bendera Nasional Papua Bintang Kejora, kini telah kembali atas bujuk rayu Intelejen Indonesia untuk mencium dengan mesra sang saka Merah Putih, kemungkinan di atas peti matinya akan dibalut dengan bendera Merah Putih (FW)
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya