Semua hasil karya yang dimuat di situs ini baik berupa teks, gambar dan suara serta segala bentuk grafis (selain yang berkode IST) menjadi hak cipta Watikam Crew
SUPORTER PENDUKUNG JERMAN KIBARKAN BENDERA PAPUA “BINTANG KEJORA"
Suporter pendukun Negara Jerman membentangkan bendera Negara West Papua |
Lagi-lagi bendera negara bangsa Papua Barat yakni “BINTANG KEJORA” Berkibar di Kota Brazil dilakukan oleh, Tim Suporter pendukung Negara Jerman. Hal ini Foto di
publikasikan di media online http://www.main-ding.de/,
dalam wedsite ini sekitar 266 foto yang mereka upload, salah satunya adalah seorang laki-laki memegang bendera bintang kejora sambil
kampannye Pawai sebagai Jerman Masuk
Final Piala dunia tahun 2014 di Berazil.
Situasi
Indonesia lagi Pemilihan Presiden Indonesia yang ke-7, dengan
momen ini rakyat Papua mayoritas Orang Asli Papua (OAP) tidak memilih
“Golput-Boikot” data lapangan menunjukkan bawah yang memilih
adalah penjaga petugas TPS dan pihak
penyelenggara pilpres KPU.
Seperti di
lansir di media online knpbnews.com, Pemilihan Presiden diatas teritori West
Papua terlihat sepih dari keikutsertaan rakyat West Papua. Diprediksi, sekitar
80% suara rakyat West Papua tidak ikut mencoblos alias memboikot pemilihan yang
berlangsung di hampir semua daerah di tanah Papua.
“Kami memang mendapat laporan dari masyarakat
langsung maupun dari pantauan anggota kami bahwa rata-rata 20% partisipasi
orang asli Papua di setiap TPS dan yang lain kebanyakan orang pendatang, “kata
Bozoka Logo, Juru Bicara KNPB kemarin.
Rakyat West Papua benar-benar
mengikuti himbauan dan seruan dari pemimpin-pemimpin perjuangan. Seruan-seruan
melalui selebaran selama ini untuk boikot Pilpres diterima hingga ke pelosok
tanah Papua.
Ketua Parlemen Nasional West Papua,
Buchtar Tabuni sebelumnya memprediksi 80% rakyat West Papua akan memboikot. “Intruksi
saya telah dilaksanakan oleh KNPB dan PRD dan hasilnya sesuai dengan prediksi
kita kemarin”, kata Buchtar Tabuni dari tempat persembunyiannya.
Menurut Bazoka Logo, rakyat Papua
telah mengajar demokrasi yang benar kepada seluruh dunia melalui boikot Pemilu,
karena pilihan politik itu tidak bisa diberikan sembarangan, apalagi kepada
penguasa yang sedang menjajah.
Sementara itu, Pemimpin Papua Merdeka
dan juga Koordinator Diplomat Internasional untuk West Papua, tuan Benny Wenda
jauh-jauh sebelumnya telah menyeruhkan rakyat West Papua untuk memboikot Pemilu
diatas tanah Papua.
Selain Benny Wenda, sebelumnya
pemimpin Perjuangan yang kini mendekam di balik jeruji penjara Abepura seperti
Victor Yeimo (Ketua Umum KNPB), Forkorus Yaboisembut (Ketua Dewan Adat Papua),
Fileb Karma (Tahanan Politik Hati Nurani) juga telah menghimbau rakyat agar
memboikot Pilpres dengan cara damai.
Kepada media kemarin, Ketua Umum KNPB,
Victor Yeimo menyampaikan pesan berikut ini:
Terima kasih kepada rakyat West Papua,
bahwa hari ini kita buktikan 80% rakyat West Papua tidak berpartisipasi secara
sadar dalam Pemilu Presiden Kolonial Republik Indonesia. Kita telah berhasil
membuat “pesta demokrasi” kolonial menjadi sunyi dari partisipasi kita. Kita
telah membuktkan bahwa kita bukanlah bangsa yang tunduk dan patuh pada penguasa
yang terus menindas kita.
Bagi yang terpaksa dan dipaksa
memilih, atau bagi yang turut suksesi dan memilih, kami memakluminya sebagai
bagian dari hak masing-masing pribadi, tetapi juga bagian dari korban hegemoni
kolonialisme. Kepada mereka, kami menyampaikan agar tetap menyadari bahwa hak
politik kita dalam Indonesia tidak akan pernah berarti bagi keselamatan bangsa
Papua sepanjang hak penentuan nasib sendiri belum terpenuhi.